MAKALAH
BAHASA INDONESIA
BERPIKIR
INDUKTIF
Disusun
Oleh :
Vinsya
Eriansyah
19113160
3KA12
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016/2017
Kata
Pengantar
Daftar
Isi
BAB
1 PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
2. Rumusan
Masalah
3. Tujuan
Penulisan
BAB
2 PEMBAHASAN
1. Konsep
Berpikir Induktif
2. Konsep
Bernalar dalam Karangan
3. Konsep
Generalisasi
4. Hipotesis
dan Teori
5. Analogi
6. Hubungan
Gausal
7. Induksi
dalam Metode Eksposisi
BAB
3 PENUTUP
Kesimpulan
Daftar
Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pencarian pengetahuan yang benar harus berlangsung menurut
prosedur atau kaedah hukum, yaitu berdasarkan logika. Sedangkan aplikasi dari
logika dapat disebut dengan penalaran dan pengetahuan yang benar dapat disebut
dengan pengetahuan ilmiah. Untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dapat digunakan dua jenis
penalaran, yaitu Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif. Penalaran deduktif
merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya
telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau
pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan
teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan
kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep
dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di
lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori
merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala. Penalaran induktif merupakan
prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik
dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum.
Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif.
Dengan demikian, untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah kedua penalaran tersebut
dapat digunakan secara bersama-sama dan saling mengisi, dan dilaksanakan dalam
suatu wujud penelitian ilmiah yang menggunakan metode ilmiah dan taat pada
hukum-hukum logika.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
yang dimaksud dengan Penalaran Induktif ?
Tujuan
Penulisan
1. Mengetahui
definisi Penalaran Induktif.
2. Memahami
arti Penalaran Induktif.
3. Mampu
menjelaskan Penalaran Induktif.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Konsep Berpikir Induktif
Induktif merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu
kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual.
Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan
yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi
yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum (filsafat ilmu.hal 48
Jujun.S.Suriasumantri Pustaka Sinar Harapan. 2005).
Jalan
induksi mengambil jalan tengah, yakni di antara jalan yang memeriksa cuma satu
bukti saja dan jalan yang menghitung lebih dari satu, tetapi boleh dihitung
semuanya satu persatu. Induksi mengandaikan, bahwa karena beberapa (tiada
semuanya) di antara bukti yang diperiksanya itu benar, maka sekalian bukti lain
yang sekawan, sekelas dengan dia benar pula.
Contoh
kasus:
Suatu
lembaga kanker di Amerika melakukan studi tentang hubungan antara
kebiasaan merokok dengan kematian. Antara tanggal 1Januari dan 31 Mei 1952
terdaftar 187.783 laki-laki yang berumur antara 50 sampai 69 tahun. Kepada
mereka dikemukakan pertanyaan-pertanyaan tentang kebiasaan merokok mereka
pada masa lalu dan masa sekarang.Selanjutnya keadaan mereka diikuti
terus-menerus selama 44 bulan.Berdasarkan surat kematian dan keterangan medis
tentang penyebabkematiannya, diperoleh data bahwa di antara 11.870 kematian
yang dilaporkan 2.249 disebabkan kanker.Dari seluruh jumlah kematian yang
terjadi (baik pada yang merokok maupun yang tidak) ternyata angka kematian
di kalangan pengisap rokok tetap jauh lebih tinggi daripada yang tidak
pernahmerokok, sedangkan jumlah kematian pengisap pipa dan cerutu
tidak banyak berbeda dengan jumlah kernatian yang tidak pernah
merokok.Selanjutnya, dari data yang terkumpul itu terlihat adanya
korelasipositif antara angka kematian dan jumlah rokok yang diisap setiap hari. Dari
bukti-bukti yang terkumpul dapatlah dikemukakan bahwa asap tembakau
memberikan pengaruh yang buruk dan memperpendek umur manusia. Cara yang
paling sederhana untuk menghindari kemungkinan itu ialah dengan tidak
merokok sama sekali.
Analisa
Kasus:
Contoh di
atas menjabarkan hubungan sebab
akibat antara merokok dan kematian. Dari penjabaran itu
dapat dilihat bagaimana proses bernalar itu terjadi. Diawali dengan mereka
mengurnpulkan data dari sejumlah orang laki-laki. Mereka dikelompokkan
menurut kebiasaan merokoknya, mulai dari yang tidak pernah merokok sampai
pada perokok berat. Selanjutnya perokok itu juga dibedakan antara yang
menghisap rokok putih (sigaret) dan yang menghisap cerutu dan pipa. Dalam
waktu yang cukup panjang mereka diarnati. Kematian dan penyebabnya dicatat
dan dianalisis. Dari bukti-bukti yang terkumpul ditariklah
kesimpulan-kesimpulan sehubungan dengan rnasalahnya. Secara ringkas
paparan di atas menggambarkan proses penalaran induktif.Proses itu dilakukan
langkah demi langkah sehingga sampai pada kesimpulan bahwa adanya korelasi
antara asap tembakau dengan umur seseorang, semakin sering seseorang merokok
atau menghisap asap rokoknya saja maka semakin besar juga
resiko terkena penyakit pernapasan yang akan menyebabkan
kematian.
2. Konsep Bernalar dalam Karangan
Dalam
praktek proses deduktif dan induktif itu diwujudkan dalam satuan--satuan
tulisan yang merupakan paragraf. Di dalam paragraf suatu pernyataan umum
membentuk kalimat utama yang mengandung gagasan utama yang dikernbangkan dalarn
paragraf itu. Dengan demikian ada paragraf deduktif de-ngan kalimat utama pada
awal paragraf, paragraf induktif dengan kalimat utama.
Pada
akhir paragraf, dan ada pula paragraf dengan kalimat utama pada awal dan
akhirnya.
Proses
deduktif dan induktif itu juga diterapkan dalam mengembangkan seluruh karangan.
Paragraf-paragrat deduktif dan induktif mungkin dipergunakan secara bergantian,
bergantung kepada gaya yang dipilih penulis sesuai dengan efek dan tekanan yang
ingin diberikannya. Karya ilmiah merupakan sintesis antara proses deduktif dan
induktif, Kedua proses itu terlihat secara jelas.
Yang
diuraikan di atas ialah arah atau alur penalaran dan bagaimana per-wujudannya
di dalam tulisan atau karangan. Pada bagian berikut akan dibahas wujud
penalaran dihubungkan dengan urutan pengembangan dan isi karangan. Dalam hal
ini, karena paragraf pada hakikatnya merupakan suatu karangan mini maka
contoh-contoh yang diberikan sebagian besar berupa paragraf.
3. Konsep Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan
tentang hubungan diantara konsep. Generalisasi mengungkapkan sejumlah besar
informasi. Kebenaran suatu generalisasi ditentukan oleh rujukan pembuktian
konsep.
Contoh
1
Angka kecelakaan di indonesia tahun 2014 bisa dikatakan sangat tinggi.
Tercatat bahwa telah terjadi kecelakaan sebanyak 2356 selama tahun 2014. Angka
ini melibihi jumlah kecelakaan yang terjadi sebelumnya yaitu sebanyak 2150
kasus. Bahkan pada tahun 2012 angka kecelakaan di indonesia berada di angka
1978 kasus, peningkatan angka kecelakaan di indonesia terjadi karena buruknya
infrastruktur di berbagai daerah. jadi dapat kita simpulkan bahwa angka
kecelakan di indonesia semakin meningkat tiap tahunnya.
Contoh 2
Jumlah penduduk di kabupaten lampung tengah saat ini mencapai 1 juta jiwa,
data ini diperoleh dari hasil sensus penduduk yang dilakukan tahun 2010,
Peningkatan jumlah penduduk terjadi dari tahun sebelumnya. Pada sensus penduduk
yang dilakukan di tahun 2005 tercatat penduduk kabupaten lampung tengan
menduduki angka 700.000 jiwa, angka ini lebih kecil dari angka yang diperoleh
pada sensus penduduk yang dilakukan di tahun 2010. Peningkatan penduduk di
kabupaten lamgpung tengan terjadi sebanyak 300.000 jiwa dalam selang waktu 5
tahun.
4. Hipotesis dan Teori
Definisi Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata “hypo” yang berarti “sebelum” dan “thesis”
yang berarti “pernyataan/pendapat”. Hipotesis dapat didefinisikan sebagai
jawaban sementara yang kebenarannya masih harus di uji, atau rangkuman teoritis
yang diperoleh dari tinjauan pustaka. Artinya,
hipotesa merupakan sebuah istilah ilmiah yang digunakan dalam rangka kegiatan
ilmiah yang mengikuti kaidah-kaidah berfikir biasa, secara sadar, teliti, dan
terarah.Dalam penggunaannya sehari-hari hipotesa ini sering juga disebut dengan
hipotesis, tidak ada perbedaan makna di dalamnya.
Definisi Teori
Pengertian Teori adalah merupakan seperangkat preposisi yang terintegrasi secara
sintaksis (yaitu yang mengikuti aturan tertentu yang dapat dihubungkan secara
logis atau dengan lainnya dengan data dasar yang dapat diamati) dan berfungsi
sebagai wahana untuk meramalkan dan menjelaskan fenomena yang diamati
5. Analogi
Analogi dalam ilmu bahasa adalah
persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain.
Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan
kata baru dari kata yang telah ada. Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri,
pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
Jenis-jenis Analogi
Analogi induktif:
Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan
persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa
yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua. Analogi induktif merupakan suatu metode yang sangat
bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada
persamaan yang terbukti terdapat pada dua barang khusus yang diperbandingkan.
Contoh analogi induktif :
Tim Uber Indonesia mampu masuk babak final karena berlatih
setiap hari. Maka tim Thomas Indonesia akan masuk babak final jika berlatih
setiap hari.
Analogi deklaratif:
Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau
menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang
sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena
ide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan
hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai.
Contoh analogi deklaratif:
Deklaratif untuk penyelenggaraan negara yang baik diperlukan
sinergitas antara kepala negara dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia,
untuk mewujudkan perbuatan yang benar diperlukan sinergitas antara akal dan
hati.
6. Hubungan Kausal
Hubungan sebab akibat / hubungan kausal ialah hubungan
keterkaitan atau ketergantungan dari dua realitas, konsep, gagaasan, ide, atau
permsalahan. Suatu kegiatan tidak dapat mengalami suatu akibat tanpa disertai
sebab, atau sebaliknya suatu kegiatan tidak dapat menunjukkan suatu sebab bila
belum mengalami akibat.
Kausalitas merupakan asumsi dasar dari ilmu sains. Dalam
metode ilmiah, ilmuwan merancang eksperimen untuk menentukan kausalitas dari
kehidupan nyata. Tertanam dalam metode ilmiah adalah hipotesis tentang hubungan
kausal. Tujuan dari metode ilmiah adalah untuk menguji hipotesis tersebut.
7. Induksi dalam Metode Eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis
pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan
untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang
singkat, akurat, dan padat.
Karangan ini berisi uraian atau
penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan
tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan
grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi
ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi
demikian lazim disebut paparan proses.
Langkah menyusun eksposisi:
1.
Menentukan topik/tema
2.
Menetapkan tujuan
3.
Mengumpulkan data dari berbagai
sumber
4.
Menyusun kerangka karangan sesuai
topik yang dipilih
5.
Mengembangkan kerangka menjadi
eksposisi
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari semua hasil
makalah diatas yaitu tentang berfikir induktif. Dapat diambil kesimpulan bahwa
penalaran dibagi menjadi 2 macam yaitu penalaran induktif dan penalaran
deduktif. Penalaran Induktif adalah metode yang
digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum, sedangkan
Penalaran Deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum
terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
DAFTAR PUSTAKA
http://bangbiw.com/definisi-berfikir-induktif-dan-contohnya/
https://ipanwicaksono.wordpress.com/tag/contoh-kasus-berfikir-induktif/
http://zhalabe.blogspot.co.id/2012/03/pengertian-fakta-konsep-dan.html#.VuZWrtJ97IU
http://belajarsastra.com/contoh-paragraf-generalisasi-dan-pengertian-lengkap/
http://rakhmatmalik.blogspot.co.id/2012/03/penalaran.html
0 komentar:
Posting Komentar