Minggu, 13 Maret 2016

Makalah Berfikir Induktif Bahasa Indonesia 2

MAKALAH BAHASA INDONESIA

BERPIKIR INDUKTIF








Disusun Oleh :

Vinsya Eriansyah

19113160

3KA12



FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016/2017




Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
2.      Rumusan Masalah
3.      Tujuan Penulisan

BAB 2 PEMBAHASAN

1.      Konsep Berpikir Induktif
2.      Konsep Bernalar dalam Karangan
3.      Konsep Generalisasi
4.      Hipotesis dan Teori
5.      Analogi
6.      Hubungan Gausal
7.      Induksi dalam Metode Eksposisi

BAB 3 PENUTUP 

Kesimpulan
Daftar Pustaka





BAB 1
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Pencarian pengetahuan yang benar harus berlangsung menurut prosedur atau kaedah hukum, yaitu berdasarkan logika. Sedangkan aplikasi dari logika dapat disebut dengan penalaran dan pengetahuan yang benar dapat disebut dengan pengetahuan ilmiah. Untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dapat digunakan dua jenis penalaran, yaitu Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif. Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala. Penalaran induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Dengan demikian, untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah kedua penalaran tersebut dapat digunakan secara bersama-sama dan saling mengisi, dan dilaksanakan dalam suatu wujud penelitian ilmiah yang menggunakan metode ilmiah dan taat pada hukum-hukum logika.

Rumusan Masalah

1.      Apakah yang dimaksud dengan Penalaran Induktif ?

Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui definisi Penalaran Induktif.
2.      Memahami arti Penalaran Induktif.
3.      Mampu menjelaskan Penalaran Induktif.


BAB 2
PEMBAHASAN

1.      Konsep Berpikir Induktif
Induktif merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum (filsafat ilmu.hal 48 Jujun.S.Suriasumantri Pustaka Sinar Harapan. 2005).
Jalan induksi mengambil jalan tengah, yakni di antara jalan yang memeriksa cuma satu bukti saja dan jalan yang menghitung lebih dari satu, tetapi boleh dihitung semuanya satu persatu. Induksi mengandaikan, bahwa karena beberapa (tiada semuanya) di antara bukti yang diperiksanya itu benar, maka sekalian bukti lain yang sekawan, sekelas dengan dia benar pula.
Contoh kasus:
Suatu lembaga kanker di Amerika melakukan studi tentang hubungan antara kebiasaan merokok dengan kematian. Antara tanggal 1Januari dan 31 Mei 1952 terdaftar 187.783 laki-laki yang berumur antara 50 sampai 69 tahun. Kepada mereka dikemukakan pertanyaan-pertanyaan tentang kebiasaan merokok mereka pada masa lalu dan masa sekarang.Selanjutnya keadaan mereka diikuti terus-menerus selama 44 bulan.Berdasarkan surat kematian dan keterangan medis tentang penyebabkematiannya, diperoleh data bahwa di antara 11.870 kematian yang dilaporkan 2.249 disebabkan kanker.Dari seluruh jumlah kematian yang terjadi (baik pada yang merokok maupun yang tidak) ternyata angka kematian di kalangan pengisap rokok tetap jauh lebih tinggi daripada yang tidak pernahmerokok, sedangkan jumlah kematian pengisap pipa dan cerutu tidak banyak berbeda dengan jumlah kernatian yang tidak pernah merokok.Selanjutnya, dari data yang terkumpul itu terlihat adanya korelasipositif antara angka kematian dan jumlah rokok yang diisap setiap hari. Dari bukti-bukti yang terkumpul dapatlah dikemukakan bahwa asap tembakau memberikan pengaruh yang buruk dan memperpendek umur manusia. Cara yang paling sederhana untuk menghindari kemungkinan itu ialah dengan tidak merokok sama sekali.

Analisa Kasus:
Contoh di atas menjabarkan hubungan sebab akibat antara merokok dan kematian. Dari penjabaran itu dapat dilihat bagaimana proses bernalar itu terjadi. Diawali dengan mereka mengurnpulkan data dari sejumlah orang laki-laki. Mereka dikelompokkan menurut kebiasaan merokoknya, mulai dari yang tidak pernah merokok sampai pada perokok berat. Selanjutnya perokok itu juga dibedakan antara yang menghisap rokok putih (sigaret) dan yang menghisap cerutu dan pipa. Dalam waktu yang cukup panjang mereka diarnati. Kematian dan penyebabnya dicatat dan dianalisis. Dari bukti-bukti yang terkumpul ditariklah kesimpulan-kesimpulan sehubungan dengan rnasalahnya. Secara ringkas paparan di atas menggambarkan proses penalaran induktif.Proses itu dilakukan langkah demi langkah sehingga sampai pada kesimpulan bahwa adanya korelasi antara asap tembakau dengan umur seseorang, semakin sering seseorang merokok atau menghisap asap rokoknya saja maka semakin besar juga resiko terkena penyakit pernapasan yang akan menyebabkan kematian.  


2.      Konsep Bernalar dalam Karangan

Dalam praktek proses deduktif dan induktif itu diwujudkan dalam satuan--satuan tulisan yang merupakan paragraf. Di dalam paragraf suatu pernyataan umum membentuk kalimat utama yang mengandung gagasan utama yang dikernbangkan dalarn paragraf itu. Dengan demikian ada paragraf deduktif de-ngan kalimat utama pada awal paragraf, paragraf induktif dengan kalimat utama.
Pada akhir paragraf, dan ada pula paragraf dengan kalimat utama pada awal dan akhirnya.
Proses deduktif dan induktif itu juga diterapkan dalam mengembangkan seluruh karangan. Paragraf-paragrat deduktif dan induktif mungkin dipergunakan secara bergantian, bergantung kepada gaya yang dipilih penulis sesuai dengan efek dan tekanan yang ingin diberikannya. Karya ilmiah merupakan sintesis antara proses deduktif dan induktif, Kedua proses itu terlihat secara jelas.
Yang diuraikan di atas ialah arah atau alur penalaran dan bagaimana per-wujudannya di dalam tulisan atau karangan. Pada bagian berikut akan dibahas wujud penalaran dihubungkan dengan urutan pengembangan dan isi karangan. Dalam hal ini, karena paragraf pada hakikatnya merupakan suatu karangan mini maka contoh-contoh yang diberikan sebagian besar berupa paragraf.

3.      Konsep Generalisasi

Generalisasi adalah pernyataan tentang hubungan diantara konsep. Generalisasi mengungkapkan sejumlah besar informasi. Kebenaran suatu generalisasi ditentukan oleh rujukan pembuktian konsep.
Contoh 1
Angka kecelakaan di indonesia tahun 2014 bisa dikatakan sangat tinggi. Tercatat bahwa telah terjadi kecelakaan sebanyak 2356 selama tahun 2014. Angka ini melibihi jumlah kecelakaan yang terjadi sebelumnya yaitu sebanyak 2150 kasus. Bahkan pada tahun 2012 angka kecelakaan di indonesia berada di angka 1978 kasus, peningkatan angka kecelakaan di indonesia terjadi karena buruknya infrastruktur di berbagai daerah. jadi dapat kita simpulkan bahwa angka kecelakan di indonesia semakin meningkat tiap tahunnya.
Contoh 2
Jumlah penduduk di kabupaten lampung tengah saat ini mencapai 1 juta jiwa, data ini diperoleh dari hasil sensus penduduk yang dilakukan tahun 2010, Peningkatan jumlah penduduk terjadi dari tahun sebelumnya. Pada sensus penduduk yang dilakukan di tahun 2005 tercatat penduduk kabupaten lampung tengan menduduki angka 700.000 jiwa, angka ini lebih kecil dari angka yang diperoleh pada sensus penduduk yang dilakukan di tahun 2010. Peningkatan penduduk di kabupaten lamgpung tengan terjadi sebanyak 300.000 jiwa dalam selang waktu 5 tahun.

4.      Hipotesis dan Teori
Definisi Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata “hypo” yang berarti “sebelum” dan “thesis” yang berarti “pernyataan/pendapat”. Hipotesis dapat didefinisikan sebagai jawaban sementara yang kebenarannya masih harus di uji, atau rangkuman teoritis yang diperoleh dari tinjauan pustaka. Artinya, hipotesa merupakan sebuah istilah ilmiah yang digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti kaidah-kaidah berfikir biasa, secara sadar, teliti, dan terarah.Dalam penggunaannya sehari-hari hipotesa ini sering juga disebut dengan hipotesis, tidak ada perbedaan makna di dalamnya.

Definisi Teori

Pengertian Teori adalah merupakan seperangkat preposisi yang terintegrasi secara sintaksis (yaitu yang mengikuti aturan tertentu yang dapat dihubungkan secara logis atau dengan lainnya dengan data dasar yang dapat diamati) dan berfungsi sebagai wahana untuk meramalkan dan menjelaskan fenomena yang diamati

5.      Analogi
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.

Jenis-jenis Analogi

Analogi induktif:

Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua. Analogi induktif merupakan suatu metode yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua barang khusus yang diperbandingkan.
Contoh analogi induktif : 
Tim Uber Indonesia mampu masuk babak final karena berlatih setiap hari. Maka tim Thomas Indonesia akan masuk babak final jika berlatih setiap hari.

Analogi deklaratif:

Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai.
Contoh analogi deklaratif: 
Deklaratif untuk penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala negara dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan yang benar diperlukan sinergitas antara akal dan hati.

6.      Hubungan Kausal
Hubungan sebab akibat / hubungan kausal ialah hubungan keterkaitan atau ketergantungan dari dua realitas, konsep, gagaasan, ide, atau permsalahan. Suatu kegiatan tidak dapat mengalami suatu akibat tanpa disertai sebab, atau sebaliknya suatu kegiatan tidak dapat menunjukkan suatu sebab bila belum mengalami akibat.
Kausalitas merupakan asumsi dasar dari ilmu sains. Dalam metode ilmiah, ilmuwan merancang eksperimen untuk menentukan kausalitas dari kehidupan nyata. Tertanam dalam metode ilmiah adalah hipotesis tentang hubungan kausal. Tujuan dari metode ilmiah adalah untuk menguji hipotesis tersebut.
7.      Induksi dalam Metode Eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.

Langkah menyusun eksposisi:
1.      Menentukan topik/tema
2.      Menetapkan tujuan
3.      Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4.      Menyusun kerangka karangan sesuai topik yang dipilih
5.      Mengembangkan kerangka menjadi eksposisi

BAB 3
PENUTUP

KESIMPULAN

Dari semua hasil makalah diatas yaitu tentang berfikir induktif. Dapat diambil kesimpulan bahwa penalaran dibagi menjadi 2 macam yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran Induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum, sedangkan Penalaran Deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

DAFTAR PUSTAKA

http://bangbiw.com/definisi-berfikir-induktif-dan-contohnya/
https://ipanwicaksono.wordpress.com/tag/contoh-kasus-berfikir-induktif/
http://zhalabe.blogspot.co.id/2012/03/pengertian-fakta-konsep-dan.html#.VuZWrtJ97IU
http://belajarsastra.com/contoh-paragraf-generalisasi-dan-pengertian-lengkap/
http://rakhmatmalik.blogspot.co.id/2012/03/penalaran.html

0 komentar:

Posting Komentar

 
;